Wednesday, May 3, 2017

Sistem Pembayaran Elektronik Dan Contohnya

Sistem Pembayaran elektronik adalah sistem pembayaran alternatif yang memudahkan konsumen melakukan pembayaran melalui jaringan atau internet. Dalam sistem pembayaran elektronik, semua data pembayaran terdigitalisasi



Ada 2 jenis sistem pembayaran:
-  Electronic cash/e-cash (token-based system): seperti layaknya pembayaran tunai secara fisik yang merepresentasikan nilai pembayaran.
-  Credit/debit system (account-based system): berupa “pesan” untuk mentransfer pembayaran (tidak merepresentasikan secara langsung nilai pembayaran)

Pada setiap metode umumnya ada 4 pihak yang terlibat yaitu:
-  Issuer. Bank atau lembaga selain bank yang mengeluarkan instrumen e-payment untuk digunakan sebagai alat pembelian.
Customer/Buyer. Sekumpulan orang yang melakukan e-payment sebagai pertukaran untuk mendapatkan barang atau jasa.
- Merchant/seller. Sekumpulan orang yang menerima e-payment sebagai pertukaran untuk mendapatkan barang atau jasa.
 Regulator. Umumnya badan pemerintah yang mengatur regulasi proses pemerintah.



Karakteristik pembayaran elektronik:

-  Applicability: penerimaan dari user ketika menggunakan cara itu untuk membeli barang/jasa.
-  Easy to use: sistem mudah digunakan oleh siapa saja.
-  Security: sangat memperhatikan keamanan nilai uang. Penambahan, perubahan, dan pengurangan nilai uang harus dilindungi. Ototrisasi terhadap nilai uang hanya bisa dilakukan oleh user saja.
-  Reliability: Sistem Berjalan dengan baik dan handal.
-  Trust: tingkat kepercayaan terhadap kemanan uang dan informasi personal
-  Scalability: sistem harus terukur dengan perubahan waktu
-  Convertibility: memungkinkan dilakukan konversi uang dari satu cara ke cara lainnya termasuk poin ke uang.
-  Interoperability: sistem dapat dioperasikan oleh banyak penyedia layanan.
-  Efficiency: biaya yang reasonable dalam menangani micro-payment.
-  Anonymity: mengutamakan privasi untuk melindungi identitas user
Traceability: memungkinkan untuk menelusuri keuangan dalam sistem dengan anonymity untuk membangun kepercayaan.
-  Authorization type: walaupun secara offline atau online transaksi dapat dilakukan dengan cara yang sama.

Pada sistem pembayaran elektronik, terdapat sejumlah faktor-faktor. 

Beberapa faktor tersebut meliputi:
-  Independensi, terkait dengan aplikasi dan instalasi software atau hardware untuk melakukan pembayaran,
-  Interoperabilitas dan portabilitas, seluruh bentuk e-commerce dijalankan dengan menggunakan sistem spesialisasian yang terhubung dengan sistem dan aplikasi perusahaan lain.
-  Keamanan, apabila risiko pembayar (pembeli) lebih tinggi daripada risiko penerima (penjual), maka pihak pembayar tidak akan mau menerima metode ini.
-  Anonimitas, pembayaran secara elektronik (mis. e-cash) menyediakan fitur untuk melakukan penelusuran identitas pembeli dan pola pembelia yang dilakukan.
-  Divisibilitas, secara umum, penjual menerima kartu kredit hanya untuk pembelian dengan batas minimum dan maksimum. Pembayaran dengan kartu kredit tidak dapat dilakukan apabila biaya item tersebut terlalu kecil.
-  Kemudahan dalam penggunaan.
-  Fee transaksi, pada saat kartu kredit digunakan, pihak pedagang akan membayar fee transaksi hingga 3% dari harga pembelian item. Fee ini menjadi penghalang untuk mendukung pembelian yang lebih kecil dengan kartu kredit, yang menyisakan tempat untuk bentuk pembayaran alternatif.
-  Regulasi, metode pembayaran baru (mis. e-cash, e-payment, kartu kredit, dll) akan menghadapi sejumlah hambatan regulatori yang ketat.


Keuntungan sistem pembayaran elektronik:
Untuk Konsumen :
-  Informasi akun konsumen cukup dilakukan pada saat pertama kali bertransaksi Informasi pembelian disimpan di dalam server basis data perusahaan.
-  Untuk berbelanja kembali, cukup dengan login (usernama & password)
-  Pelaksanaan transaksi cukup dengan “klik”

Untuk Perusahaan:
-  Menghemat biaya (administrasi)
-  Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
-  Konsumen cenderung untuk kembali berbelanja

Kerugian sistem pembayaran elektronik:
Untuk konsumen :
-  Keamanan yang kurang selama bertransaksi secara online.
-  Kasus pembobolan kartu kredit.
-  Penyadapan user ID dan password merupakan beberapa bentuk kecurangan pada sistem pembayaran secara elektronik.

Untuk perusahaan :
-  Pihak penjual kemungkinan akan menghadapi berbagai bentuk kecurangan transaksi.
-  Penjual juga memerlukan sejumlah dana untuk memerangi berbagai bentuk kecurangan, misalnya dana untuk pengembangan tools internal, pemeriksaan staff serta jasa dan alat pihak ketiga.

    Hal Penting terkait Sistem Pembayaran Elektronik:

    -  Gunakan virus protection software
    -  Pastikan bahwa pengiriman informasi credit card dilakukan melalui server yang aman
    -  Internet browser akan memberikan “tanda” untuk suatu server yang aman (berupa: lock or key icon) Biasanya, situs yang aman menggunakan URL dengan protokol “https” (instead of “http”).
      Jika Anda menanyakan sistem pembayaran seperti apa yang aman dalam bertransaksi online, maka jawabannya adalah tidak satupun sistem yang benar-benar 100% aman dalam sebuah transaksi online. Mengutip pendapat penggiat teknologi informasi Budi Rahardjo dalam diskusi pada Forum of Incident 
      Response and Security Teams di Bali 30 Maret 2012, bahwa tidak ada satupun di dunia ini sistem elektronik yang sempurna dan benar-benar aman. Termasuk dalam sistem pembayaran online tentunya. Dalam sistem pembayaran online baik menggunakan kartu kredit, internet banking, maupun digital cash masing-masing memiliki sisi kelemahan.


      Contoh alat pembayaran elektronik :












      Sumber :

      http://claronwordpress.wordpress.com/2013/01/13/sistem-pembayaran-elektronik/
      http://epaymentsystemnarotama.blogspot.com/2011/12/sistem-pembayaran-elektronik.html
      http://m.hukumonline.com/klinik/detail/cl4339/cara-pembayaran-yang-aman-dalam-transaksi-elektronik

      No comments :

      Post a Comment